Jum'at 21 Maret 2008
Pagi yang cerah meski masih terasa dingin menusuk tulang aku harus bangun dan memulai sesuatu yang kurancang dan kupersiapkan sejak seminggu ini. Kulihat diatas dinding masjid Jam telah menunjukkan pukul 6.30 WIB tepat, dan anak-anak kecil mulai berdatangan berkumpul di depan masjid. Ya, hari ini kami, TPQ At-Taqwa hendak mengadakan acara jalan sehat sekaligus beberapa kegiatan outdoor lainnya. Kupikir tidak salahnya sekali-kali mengadakan kegiatan yang menyenangkan dan menghibur. Dengan kegiatan ini aku berharap menumbuhkan semangat belajar, percaya diri, kerjasama tim, disiplin, sehat dan cerdas.
Kulihat wajah-wajah lucu santri TPQ datang dengan penih ceria dan antusias datang satu per satu memenuhi halaman masjid dusun ini. Setelah 15 menit menunggu beberapa peserta lain yang mungkin datang terlambat. Dan kurasa sudah cukup santri yang datang kira-kira 40-an anak. Kemudian aku berbisik dengan ibuku yang merupakan pimpinan TPQ ini dan para ustazdah lain, aku siap memimpin acara ini.
"Ok, anak-anak, sekarang semua berbaris"
"Siap...... grak", teriakku memberi aba-aba
beberapa anak-anak berdesak-desakan membetulkan barisannya, dibantu beberapa ustadzah agar terlihat rapi dan siap. Akupun menunjukkan rute perjalanan yang akan ditempuh.
Dengan sekali cepretan kamareku, aku ingin mengabadikan momen kali ini. Siapa tahu kelak akan jadi kenangan untukku dan TPQ ini.
Tepat pukul 06.45, kami berangkat dengan rute mengelilingi jalanan dusun ini. Dan para ustadzah meramaikan dengan bernyanyi bersama. Kudengar suara penuh semangat dari anak-anak lucu itu
"Sholat Subuh dua rokaat..."
"Sholat Dhuhur empat rokaat..."
"Sholat Ashar empat rokaat..."
itulah sebagian dari nyanyian yang mungkin sedikit lebih mirip teriakan bising anak-anak kecil yang penuh semangat. Aku merasa senang dan salut akan semangat laskar kecil ini meski udara dingin menerpa, bahkan dalam rutenya melewati jalanan persawahan yang yang sedikit becek dan berhembus angin yang cukup kuat. Beberapa kali laskar kecil itu berjingkat-jingkat menghindari jalanan yang becek dan menghindar dari air yang ngecembeng. Kulihat di tepi jalanan, banyak orang-orang yang akan menuju ke sawah memandangi aksi kami, mungkin mereka merasa senang karena anaknya ikut bersama kami dalam aksi ini. 15 Menit sudah kami jalanani jalan sehat ini, akhirnya kami ngepos di depan sekolah SD di dusun kami. Di tempat inilah dulu aku belajar menulis, membaca dan berhitung.
Segera kusiapkan barisan anak-anak itu, kemudian kami memulai senam kecil untuk meregangkan otot dan melemaskan tubuh. Setelah itu dengan tangan terkepal aku mengintruksikan agar semua anak mengangkat tangan dan berteriak
"Aku bisa.."
"Aku anak baik.."
"Aku anak sholeh..."
"Aku anak pintar..."
Dengan teriakan ini aku ingin agar mereka ingat dalam otak mereka bahwa mereka bisa melakukan apapun, menjadi anak baik, anak sholeh dan pintar. Aku ingat ketika aku membaca suatu buku, bahwa untu membentuk anak yang kelak menjadi anak yang hebat maka tanamkan nilai positif dalam otak mereka sejak mereka masih kanak-kanak. Entahlah cara ini berhasil atau tidak, setidaknya aku mencoba menanamkan dalam diri dan otak mereka bahwa mereka seperti apa yang mereka teriakkan.
Setelah senam selesai, kami beristirahat sebentar dengan makan jajajan pasar dari apa mereka kumpulkan sebelumnya dan minum segelas air mineral kemasan. Seperti ketika aku kecil dulu ketika ada acara muludan maka aku harus mengumpulkan jajanan pasar terserah apapun dan berapapun jumlahnya, kemudian guru akan membagi-bagi dengan campuran beberapa jenis jajanan yang berbeda dari yang sudah dikumpulkan anak-anak lain juga. Dulu aku pernah merasa iri kenapa aku bawa jajan banyak kok dapatnya sama dengan teman yang lain, aku protes pada guruku tapi guruku tak pernah memusakanku dengan jawabannya. Sekarang aku tahu bahwa bukan apa yang aku bawa maka aku akan mendapatkan yang sama, tapi kita harus berbagi dengan teman-teman yang lain yang mungkin ada yang membawa sedikit atau bahkan ada yang tidak membawa. Dan dengan kombinasi jajanan yang tidak sama kurasa kita bisa merasakan sesuatu yang berbeda dan tentunya tidak membosankan, bayangkan seandainya aku membawa 1 kg rambutan kemudian dapat 1 kg rambutan tersebut kembali tentu aku akan merasa enek dan blenger. Maka, kali ini aku harus memberi pengertian kepada mereka santri-santri kecil tentang hal ini. Dan kujelaskan bahwa kita ini hidup bersama di tengah masyarakat maka saling berbagi dan bekerjasama akan membuat hidup kita lebih baik dan bahagia.
Acara break cukup 15 menit, kemudian dilanjutkan acara permainan. Permainan awal yang kami lakukan adalah lomba lari balon yang diikuti 2 orang dalam satu tim, dimana balon dibawa diapit oleh perut kedua peserta. Teriakan sorak-sorai menyemangati peserta dan sesekali tertawa lucu karena ada beberapa peserta yang jatuh. "Hore... menag.." teriak anak yang memenangkan perlombaan ini, dan mereka berhak atas hadiah jajanan kecil yang telah kami siapkan seblumnya. Permainan kedua adalah nyanyian sholat kumpul, kami bernyanyi tentang sholat kemudian saat penyebutan nama sholat terakhir maka peserta harus segera berangkulan berebut keompok dengan jumlah sesuai jumlah rokaatnya. Jika ada anak yang tidak kebagian kelompok atau salah jumlah kelompoknya maka akan dihukum dengan bernyanyi atau mengahafalkan doa sehari-hari. Wuih... serunya, terikan sorak semangat menyertai permainan yang semakin asyik. Permainan berikutnya tebak kata, kami sudah siapkan kartu-kartu kecil bertuliskan huruf abjad dan huruf hijaiyah serta beberapa tulisan arab. Dengan diikiuti dua kelompok dimana jumlah kelompok sama persis dengan jumlah huruf jawaban dari soal yang diberikan. Setiap 1 orang dari masing-masing kelompok bertanding menemukan hurufnya, jika sudah ketemu secara estafet dilanjutnya peserta lainnya dari kelompoknya sampai ketemu seluruh hurufnya, maka barang siapa yang lebih cepat menemukannya maka kelompoknyalah pemenangnya. Dan kelompok pemenang tentu berhak atas hadiahnya. Perlombaan terakhir kali ini adalah tanya jawab cepat, diberikan sebuah pertanyaan dan seluruh santri berhak untuk menjawab dengan mengacungkan tangan terlebih dulu. Pertanyaan yang diberikan tentang sejarah nabi, rukun islam, rukun iman dan ilmu Al-Qur'an seperti tajwid atau arti sebuah kata. Mmmm, benar-benar penuh antusias setiap kali pertanyaan diberikan mereka berebuta mengacungkan tangan.
Sekitar jam 9.15 WIB acara harus kami akhiri karena terik matahari sudah terasa panas dan beberapa santri merengek-rengek minta pulang. Sebelum pulang aku mengajak semua santri harus membersihkan semua sampah yang ada di sekitarnya baik berupa bungkus jajanan ataupun gelas plastik air mineral yang mereka minum. Cukup sudah kelelahan kami rasakan, dan istirahat adalah pilihan yang tepat. Segera kububarkan acara dan semuanya pulang ke rumahnya sendiri-sendiri. Akupun pulang dan kuselonjorkan kakiku sambil menonton televisi sampai lelap menutup mataku dan terbangun saat adzan sholat jum'at berkumandang.
Ya Allah berilah keberkahan dan kemanfaatan atas apa yang kami kerjakan hari ini. Amien.
Pagi yang cerah meski masih terasa dingin menusuk tulang aku harus bangun dan memulai sesuatu yang kurancang dan kupersiapkan sejak seminggu ini. Kulihat diatas dinding masjid Jam telah menunjukkan pukul 6.30 WIB tepat, dan anak-anak kecil mulai berdatangan berkumpul di depan masjid. Ya, hari ini kami, TPQ At-Taqwa hendak mengadakan acara jalan sehat sekaligus beberapa kegiatan outdoor lainnya. Kupikir tidak salahnya sekali-kali mengadakan kegiatan yang menyenangkan dan menghibur. Dengan kegiatan ini aku berharap menumbuhkan semangat belajar, percaya diri, kerjasama tim, disiplin, sehat dan cerdas.
Kulihat wajah-wajah lucu santri TPQ datang dengan penih ceria dan antusias datang satu per satu memenuhi halaman masjid dusun ini. Setelah 15 menit menunggu beberapa peserta lain yang mungkin datang terlambat. Dan kurasa sudah cukup santri yang datang kira-kira 40-an anak. Kemudian aku berbisik dengan ibuku yang merupakan pimpinan TPQ ini dan para ustazdah lain, aku siap memimpin acara ini.
"Ok, anak-anak, sekarang semua berbaris"
"Siap...... grak", teriakku memberi aba-aba
beberapa anak-anak berdesak-desakan membetulkan barisannya, dibantu beberapa ustadzah agar terlihat rapi dan siap. Akupun menunjukkan rute perjalanan yang akan ditempuh.
Dengan sekali cepretan kamareku, aku ingin mengabadikan momen kali ini. Siapa tahu kelak akan jadi kenangan untukku dan TPQ ini.
Tepat pukul 06.45, kami berangkat dengan rute mengelilingi jalanan dusun ini. Dan para ustadzah meramaikan dengan bernyanyi bersama. Kudengar suara penuh semangat dari anak-anak lucu itu
"Sholat Subuh dua rokaat..."
"Sholat Dhuhur empat rokaat..."
"Sholat Ashar empat rokaat..."
itulah sebagian dari nyanyian yang mungkin sedikit lebih mirip teriakan bising anak-anak kecil yang penuh semangat. Aku merasa senang dan salut akan semangat laskar kecil ini meski udara dingin menerpa, bahkan dalam rutenya melewati jalanan persawahan yang yang sedikit becek dan berhembus angin yang cukup kuat. Beberapa kali laskar kecil itu berjingkat-jingkat menghindari jalanan yang becek dan menghindar dari air yang ngecembeng. Kulihat di tepi jalanan, banyak orang-orang yang akan menuju ke sawah memandangi aksi kami, mungkin mereka merasa senang karena anaknya ikut bersama kami dalam aksi ini. 15 Menit sudah kami jalanani jalan sehat ini, akhirnya kami ngepos di depan sekolah SD di dusun kami. Di tempat inilah dulu aku belajar menulis, membaca dan berhitung.
Segera kusiapkan barisan anak-anak itu, kemudian kami memulai senam kecil untuk meregangkan otot dan melemaskan tubuh. Setelah itu dengan tangan terkepal aku mengintruksikan agar semua anak mengangkat tangan dan berteriak
"Aku bisa.."
"Aku anak baik.."
"Aku anak sholeh..."
"Aku anak pintar..."
Dengan teriakan ini aku ingin agar mereka ingat dalam otak mereka bahwa mereka bisa melakukan apapun, menjadi anak baik, anak sholeh dan pintar. Aku ingat ketika aku membaca suatu buku, bahwa untu membentuk anak yang kelak menjadi anak yang hebat maka tanamkan nilai positif dalam otak mereka sejak mereka masih kanak-kanak. Entahlah cara ini berhasil atau tidak, setidaknya aku mencoba menanamkan dalam diri dan otak mereka bahwa mereka seperti apa yang mereka teriakkan.
Setelah senam selesai, kami beristirahat sebentar dengan makan jajajan pasar dari apa mereka kumpulkan sebelumnya dan minum segelas air mineral kemasan. Seperti ketika aku kecil dulu ketika ada acara muludan maka aku harus mengumpulkan jajanan pasar terserah apapun dan berapapun jumlahnya, kemudian guru akan membagi-bagi dengan campuran beberapa jenis jajanan yang berbeda dari yang sudah dikumpulkan anak-anak lain juga. Dulu aku pernah merasa iri kenapa aku bawa jajan banyak kok dapatnya sama dengan teman yang lain, aku protes pada guruku tapi guruku tak pernah memusakanku dengan jawabannya. Sekarang aku tahu bahwa bukan apa yang aku bawa maka aku akan mendapatkan yang sama, tapi kita harus berbagi dengan teman-teman yang lain yang mungkin ada yang membawa sedikit atau bahkan ada yang tidak membawa. Dan dengan kombinasi jajanan yang tidak sama kurasa kita bisa merasakan sesuatu yang berbeda dan tentunya tidak membosankan, bayangkan seandainya aku membawa 1 kg rambutan kemudian dapat 1 kg rambutan tersebut kembali tentu aku akan merasa enek dan blenger. Maka, kali ini aku harus memberi pengertian kepada mereka santri-santri kecil tentang hal ini. Dan kujelaskan bahwa kita ini hidup bersama di tengah masyarakat maka saling berbagi dan bekerjasama akan membuat hidup kita lebih baik dan bahagia.
Acara break cukup 15 menit, kemudian dilanjutkan acara permainan. Permainan awal yang kami lakukan adalah lomba lari balon yang diikuti 2 orang dalam satu tim, dimana balon dibawa diapit oleh perut kedua peserta. Teriakan sorak-sorai menyemangati peserta dan sesekali tertawa lucu karena ada beberapa peserta yang jatuh. "Hore... menag.." teriak anak yang memenangkan perlombaan ini, dan mereka berhak atas hadiah jajanan kecil yang telah kami siapkan seblumnya. Permainan kedua adalah nyanyian sholat kumpul, kami bernyanyi tentang sholat kemudian saat penyebutan nama sholat terakhir maka peserta harus segera berangkulan berebut keompok dengan jumlah sesuai jumlah rokaatnya. Jika ada anak yang tidak kebagian kelompok atau salah jumlah kelompoknya maka akan dihukum dengan bernyanyi atau mengahafalkan doa sehari-hari. Wuih... serunya, terikan sorak semangat menyertai permainan yang semakin asyik. Permainan berikutnya tebak kata, kami sudah siapkan kartu-kartu kecil bertuliskan huruf abjad dan huruf hijaiyah serta beberapa tulisan arab. Dengan diikiuti dua kelompok dimana jumlah kelompok sama persis dengan jumlah huruf jawaban dari soal yang diberikan. Setiap 1 orang dari masing-masing kelompok bertanding menemukan hurufnya, jika sudah ketemu secara estafet dilanjutnya peserta lainnya dari kelompoknya sampai ketemu seluruh hurufnya, maka barang siapa yang lebih cepat menemukannya maka kelompoknyalah pemenangnya. Dan kelompok pemenang tentu berhak atas hadiahnya. Perlombaan terakhir kali ini adalah tanya jawab cepat, diberikan sebuah pertanyaan dan seluruh santri berhak untuk menjawab dengan mengacungkan tangan terlebih dulu. Pertanyaan yang diberikan tentang sejarah nabi, rukun islam, rukun iman dan ilmu Al-Qur'an seperti tajwid atau arti sebuah kata. Mmmm, benar-benar penuh antusias setiap kali pertanyaan diberikan mereka berebuta mengacungkan tangan.
Sekitar jam 9.15 WIB acara harus kami akhiri karena terik matahari sudah terasa panas dan beberapa santri merengek-rengek minta pulang. Sebelum pulang aku mengajak semua santri harus membersihkan semua sampah yang ada di sekitarnya baik berupa bungkus jajanan ataupun gelas plastik air mineral yang mereka minum. Cukup sudah kelelahan kami rasakan, dan istirahat adalah pilihan yang tepat. Segera kububarkan acara dan semuanya pulang ke rumahnya sendiri-sendiri. Akupun pulang dan kuselonjorkan kakiku sambil menonton televisi sampai lelap menutup mataku dan terbangun saat adzan sholat jum'at berkumandang.
Ya Allah berilah keberkahan dan kemanfaatan atas apa yang kami kerjakan hari ini. Amien.

![Validate my RSS feed [Valid RSS]](http://www.feedvalidator.org/images/valid-rss-jonathan.gif)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar