Kamis, 3 Juli 2008Siang itu seorang sahabat lamaku semasa nyantri di Denanyar mengirimiku SMS berkali-kali menanyakan persiapanku untuk barengan ke Denanyar. Rencananya aku akan ikut nebeng mobilnya dan janjian di terminal Joyoboyo. Akupun sebenarnya sudah siap, tapi siang itu ada sedikit urusan pekerjaan yang mesti kuselesaikan. Aku harus ke kantor baruku untuk menyerahkan analisa project BPLH. Agar sebelum aku cuti sehari untuk menghadiri acara haul ini, programmer-nya sudah mulai bekerja coding sesaui dengan analisa yang telah aku buat. Dan sekalian ambil gajian.
Kira-kira pukul 15.00 WIB, adzan Ashar mulai terdengar. Ah, sekalian saja aku sholat Ashar sebelum berangkat ke Denanyar. Sesuai jadwal janjian, aku harus ketemuan di dekat terminal Joyoboyo. Kutelpon dia untuk memastikan posisi tepatnya menungguku, akhir kamipun bertemu. Mobilpun melaju ke arah barat, ia mengajakku mampir ke rumahnya di perum Bogangin permai Karangpilang. Setelah cukup istirahat kami memulai perjalanan menuju kota Jombang tercinta, kala itu jam sudah menunjukkkan jam 17.15. Dan tak berapa lama terdengar suara adzan Maghrib, kami sudah berniat menjamaknya nanti ketika sampai di Denanyar. Sebab kalau sholat di jalan mungkin tidak aman atau karena kemalaman di jalan mungkin sulit masuk lokasi haul yang seringkali ramai dan macet jalanannya.
Kulihat angka jam di handphone-ku sudah menunjukkan 19.32 WIB saat kami melewati embong miring. Kami melaju ke belokan kanan, karena kami pikir jika meneruskan lewat jalan utama Denanyar pastilah macet, maka kami memilih jalan alternatif lewat pintu masuk utara, meski jalannya sedikit sempit tapi keramainnya tidak seberapa dibanding jalan utama. Bahkan akan lebih mudah mendapatkan parkir yang lumayan dekat. Ketika melewati jalanan yang sedikit sempit, terlihat beberapa rombongan pengunjung mulai berdatang entah dari mana. Berduyun-buyun mereka dengan berjalan kaki, bermotor dan banyak yang menggunakan angkutan pick-up ataupun mobil pribadi. Jalananpun tampak dipenuhi pedagang-pedagang musiman yang mengais rejeki dari keramaian pengunjungnya. Akhirnya sampailah kami di jalanan yang tembus pintu gerbang utara tepat menuju Asrama NK3. Tapi karena jalanan sudah terlihat ramai, mobil kami tak bisa lebih dekat lagi ke lokasi, dan terpaksa harus di parkir tepat di sebelah timur Wartel Arina atau depannya warung BG.
Seperti saat haul tahun-tahun kemarin, teman-teman alumni banyak yang berkumpul di depan toko Nusantara atau sebelah timur Asrama Sunan Ampel -asrama tempatku nyantri dulu-. Kutemui banyak teman-teman alumni baik yang sering ketemu setiap tahunnya ketika acara haul seperti ini atau yang sudah beberapa tahun tidak ketemu. Di antara mereka adalah Maul dari Ngawi, Makin dari Blitar, Syuaib dari mojokerto, Rudi dari Lamongan, Agus dari Kediri, Pras Kediri, Wahyudi dari Tulungangung, Aris dari Kediri, Rahman dari Sidoarjo, Rizal dari Keboan Jombang dan masih banyak lagi yang aku lupa untuk menyebut nama mereka satu persatu. Aku juga ketemu beberapa teman alumni sekolah yang tidak mondok di pesantren ini. Mereka kutemui di salah satu stan bazaar, ada Ewilda, Zayin dan AM. Firdaus Inggik2. Cukup lama kami saling berkangen-kangenan dan berbagi cerita dan pengalaman. Dari obrolan kami yang ngalor ngidul, ternyata banyak bidang profesi yang berbeda yang digeluti teman-teman. Ada yang pedagang, peternak, pegawai kantoran, guru, perfilman, broadcasting, advertising. Bahkan beberapa ada sudah membangun pesantren atau menjadi ustadz.
Setelah cukup lama berkangen-kangenan dan ngobrol ngalor ngidul, kamipun mengikuti acara puncak yakni ceramah yang ikuti masayarakat umum. Kali ini mendatangkan empat tokoh sebagai Dai yakni KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), KH. Marzuki Mustamar dari Malang, KH. Mustofa Bishri (Gus Mus) dan satu lagi yang aku lupa mengingat namanya. Gus Dur lebih banyak menceritakan sejarah berdirinya pesantren ini dan perjuangan para pendirinya yakni KH. Bisri Sansuri, dan kisah persahabatannya dengan kakak iparnya iparnya KH. Wahab Hasbullah dari Tambak Beras. KH. Marzuki Mustamar memberikan pesan bahwa hidup perlu banyak mencontoh dari para Kyai zaman dulu. Dimana Kyai-kyai zama dulu itu melakukan sesuatu dengan ikhlas, berjima tawadzu' dan tasamuh terhadap orang lain. Satu kata pesan yang masih aku ingat dari ceritanya bahwa ada seorang kyai yang memberi pesan 'Nek iyo mosok ora, nek ora mosok iyo'. Entahlah artinya apa aku masih belum memahaminya, intinya perlu senantiasa ikhlas apapun kita kerjakan. Kemudian ketika Gus Mus berceramah menceritakan banyak hal tentang pesantren, kyai dan santri zaman dulu. Bahwa kyai zaman dulu kebanyakan adalah wali Allah, karena mereka benar-benar berjuang di jalan Allah. Santri zaman dahulu banyak yang mencari ilmu dari satu kyai ke kyai lain, menurutnya bahwa semakin seorang banyak ilmu maka semakin merasa bodohlah dia. Ceramah Gus Mus terlihat lebih banyak mengundang tawa karena kebanyakan berisi sindiran pada beberapa tokoh pemerintahan dan politik saat ini yang sering berebut harta dan kekuasaan saja sementara itu menelantarkan rakyat. Tentu saja guyonan ini membuat banyak yang tersenyum, mengingat Gus Dur yang juga tokoh politik yang sekarang sedang berseberangan politik dengan Cak Imin di partai yang dipimpinnya. Akhirnya acara pengajian ditutup dengan do'a yang dipimpin oleh KH. Aziz Masyhuri.
Setelah acara pengajian selesai akupun beranjak pergi mengunjungi asramaku dulu, teringat kenangan kira-kira 10 tahun lalu saat-saat nyantri dengan penuh cerita seru dan mengasyikkan. Karena tak kujumpai teman-temanku, akupun menuju ke Asrama Induk ternyata di sana berkumpul banyak teman-teman yang lain, dan kuhabiskan semalam suntuk bercengkrama dengan mereka sampai mataku tak kuat lagi menahan kantuk. Saat tiba-tiba tubuhku merasa kedinginan karena hembusan angin dari kamar yang pintunya terbuka, terdengar suara adzan subuh menggema.
Sebenarnya setelah subuh kami bermaksud sowan ke KH. Imam Asy'ari -Kyai yang dulu membimbingku saat nyantri-, tapi karena beliau istirahat terpaksa kami harus menunggu agak siang. Maklum Kyai Imam sejak semalaman banyak menerima tamu yang sowan ke beliau. Setelah sarapan pagi dan ngopi di warung Bu Sup, kamipun siap untuk sowan ke Kyai Imam. Kamipun ditemui beliau dan beliau memberikan wejangan agar senantiasa tawadzu' dan mencari ilmu terus kapanpun dan di manapun meski tidak di lembaga formal.
Lega dan senang rasanya bisa bertemu dengan teman lama dan mengunjungi tempat di mana dulu aku belajar. Itulah oleh-oleh terbaik yang aku dapatkan ketika Haul Denanyar 2008.

![Validate my RSS feed [Valid RSS]](http://www.feedvalidator.org/images/valid-rss-jonathan.gif)


7 komentar:
Ass. salam kenal...
saya membaca commentanda diblognya cak luk. saya ada ide untuk membuat blognya ikappmam. karena sampai sekarang belom ada blog atau milis yang resmi milik ikappmam (masing2 individu sama2 membuat milis ikappmam akhirnya alumni tidak bisa komunikasi di satu tempat. ada 2 yg di friendster, multiply juga 2.)saran saya, monggo kita kelola bareng blog punya ikappmam, namun saran saya pake wordpress aja coz commentnya mudah&lebih banyak fasilitas yg bisa kita gunakan.mungkin ini bisa anda mulai lebih dulu untuk buat blog di wordpress, setelah itu kita konfiramasikan ke teman2 di frindster&multiply.
contact me: faridfann.wordpress.com
Waalaikum
Salam kenal juga Cak. Terimakasih sarannya Cak. Sebetulnya pengennya sih bikin website sendiri dengan domain ikappmam.org ato denanyar.org, cuman saya kok kawatir gak bisa mengelola jadi batallah untuk membuatnya. Kalo Kang farid mau bersedia untuk menjadi pengelola saya siap untuk membuatkan websitenya, meski tidak terlalu bagus.Atau coba sampeyan cari teman-teman alumni yang lain yang siap jadi pengelola, rasanya semakin banyak orang akan semakin baik. Gimana Cak?
dengan domain sendiri lebih bagus. tapi itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. terserah kawan2 aja, klo kawan2 yang laen juga menyarankan untuk pake domain sendiri, ya monggo.
untuk pengelola, kita kelola bersama. termasuk anda.apalagi situ yang lebih paham tentang hal beginian. klo memang ini butuh pembicaraan secara langsung dengan kawan2 yg lain. mungkin qta bisa meeting online di yahoo.
oya.friendster ikappmam itu siapa yang kelola?
Mmm, untuk domain dan hostingnya jangan kuatir murah kok paling cuman 300rb, insyaAllah aku bisa usahakan dari kantongku, tapi ga sekarang soale kebutuhanku bulan ini lagi banyak, mungkin bulan depan. Syukur klo ada yang mau nyumbang, hehe. Yang penting aku bisa dibantu soal pengelolaan isi/konten dari website nanti yang tak bikin. Mungkin butuh sebulanan untuk buat website ini. Nah, klo bisa pengelolanya adalah tim, tentunya kudu aktif posting soal berita, artikel atau pengumuman penting lainnya. Kira2 sampeyan sudah punya berapa teman yang bisa diajak join tim? Klo mau meeting boleh aja Ym! ku: zaqi_smart, add aja insyaAllah tiap hari jam kerja aku online kok. O ya, FS ikappmam selama ini yang memoderatori aku, klo sampeyan mau untuk bantu memoderatori nanti tak kasih tau login sama passwordnya via email aja. Gimana????
aq baca di beberapa penyedia layanan, ada yang menyediakan antara 100-150 rb (hosting&domain). 300 rb yang sampeyan maksud, apa termasuk web design nya?
untuk dana mungkin qta bisa bicarakan bareng kawan2 yang laen, agar tidak terlalu memberatkan anda.seandainya qta bisa meeting online dengan kawan2 ikappmam mungkin akan lebih mudah koordinasinya.
klo gitu kebetulan,anda beritahukan aja lewat fs ikappmam bahwa ada rencana untuk pembuatan web ikappmam. atau sekalian anda tentukan waktu meeting online nya.
Gini Cak Farid, ya memang ada banyak layanan hosting+domain semurah 100rb, tp juga ada yang sampe jutaan. Cuman ya giti klo mrah biasanya kualitasnya jelas, semisal space kecil, bandwith minim kadang2 malah uptime-nya rendah.Soal biaya, gak masalah kok Cak, sing masalah yo pengelolaane iku. O, iya sampeyan punya link temen sapa aja? Kira2 enaknya kapan? mending sampeyan koordinasi, saole mingu ini mungkin agak sibuk klo jam kerja. Lha nanti klo sempat tak ikut nimbrung di conference YM!. Setelah komentar ini, mending koordinasinya pake YM1 aja ato lewat emailku di zaqi.smart@gmail.com, gak enak klo di liat orang banyak. hehe
Posting Komentar